Tanggal 13 dan 14 April kemarin adalah hari libur nasional di Srilanka, karena merupakan hari Avurudu atau tahun baru untuk penduduk Srilanka, baik dari suku Tamil maupun Singhalese. Untuk Avurudu sendiri sudah pernah saya tuliskan artikelnya disini, kalau tahun kemarin tema warnanya indigo (biru) maka tahun ini diawali dengan tema gold.
Karena liburannya lumayan agak panjang dan semua orang berlibur ke kampung halamannya masing-masing maka Colombo dan sekitarnya sunyi senyap. Jalanan yang biasanya padat tampak lenggang dan sepi. Kami sendiri tidak liburan ke luar kota karena hampir semua hotel bisa dipastikan penuh sesak, kami hanya berjalan-jalan disekitar Colombo saja sambil menikmati jalanan yang sepi.
Siang itu kita putuskan untuk makan siang di daerah Negombo. Negombo sendiri terletak 37km dari kota Colombo, hanya 20 mnt kami tempuh untuk mencapainya, karena sekarang sudah ada tol yang menghubungkan kota Colombo dan Negombo. Kota ini terkenal dengan pantainya yang berpasir emas (gold), dan juga merupakan tujuan wisata serta mempunyai komunitas turis yang cukup besar mungkin disebabkan karena keindahan pantai serta keramahan penduduknya. Berjalan-jalan disana jadi teringat Kuta ditahun 80-90an, bukan Kuta sekarang yang jadi amat padat dan komersil.
Setelah selesai makan siang dan istirahat sejenak perjalanan kami teruskan ke daerah pelabuhan dan pasar ikan. Agak kaget juga karena ternyata pasar ikannya buka walaupun hanya sedikit saja pedagangnya. Setelah membeli beberapa hasil laut yang masih fresh dan murah sekali harganya dibandingkan dengan di Colombo kamipun pulang.
Karena banyak juga jenis seafood yang saya beli kali ini maka sudah pasti seminggu ini menu andalan kami sekeluarga adalah seafood. Sup kepala ikan bening ini menjadi pilihan pertama dan setiap kali membuatnya akan teringat kepada salah satu tante saya yaitu adik terkecil ibu saya, karena dia yang memberikan resepnya. Tante saya ini selalu membawakan sup ikan sehat ini untuk almarhum kakak tertuanya yang pada saat itu sedang berjuang karena sakit kanker payudara. Effek dari obat Kemo yang membuatnya selalu mual dan jadi tidak suka makan akhirnya memilih makanan yang ringan-ringan dan sup ini amat cocok untuknya, karena selain rasanya ringan tapi memiliki gizi yang tinggi. Sedikit saya modifikasikan dengan mengganti daun salam dengan daun ketumbar agar lebih terasa segarnya, dan saya tambahkan juga rajangan bunga kecombrang untuk menambah aroma dan rasa asam di kuahnya.
Sup ikan sehat ini juga amat cocok dihidangkan pada hari panas seperti sekarang...Selamat mencoba.
Bahan :
- Kepala ikan dan dagingnya (saya pakai ikan tengiri), potong2
- Udang, kupas, sisihkan kepala dan kulitnya
- Cumi2, bersihkan, potong2
- Tahu, potong dadu
- Wortel, potong spt korek api
- Bawang merah, rajang
- Bawang putih, rajang
- Bunga kecombrang, iris halus
- Jahe
- Daun ketumbar dan akar ketumbar rajang halus
- Sereh
- Daun jeruk
- 1 jeruk nipis ambil airnya
- Lengkuas
- Garam
- Merica
- 1sdm minyak untuk menumis
- Air
Cara membuat :
- Tumis kepala udang dan kulit udang sampai harum, tambahkan bunga kecombrang, akar ketumbar, sereh, lengkuas, jahe, daun jeruk dan bawang merah serta bawang putih. Setelah harum tambahkan air, masak sampai mendidih, angkat dan saring.
- Dalam panci rebus lagi air kaldu udangnya, tambahkan semua seafood, potongan tahu serta wortel dan garam, juice jeruk nipis serta merica. Masak sampai matang.
- Taburkan daun ketumbar cincang sesaat sebelum dihidangkan.
Catatan :
- Jenis seafood bisa diganti-ganti sesuai selera.
- Ikan tengiri terkadang saya ganti dengan ikan kakap merah atau kakap putih.
- Kalau tidak suka daun ketumbar bisa diganti dengan bawang merah goreng.
- Wortel bisa diganti sawi atau bak coy.
No comments:
Post a Comment