Sunday, June 7, 2015

Mie ceker setan

Mie ceker setan ala saya


Sejak saya menetap di kota Malang hal pertama yang saya lakukan tentunya adalah berburu makanan unik-unik. Kita bisa mendapatkan makanan enak dan murah hampir disetiap sudut kota.
Memang Malang sudah terkenal sebagai kota kuliner sejak jaman saya kecil dulu. Apalagi sekarang dengan berkembang pesatnya pariwisata di sekitar Malang dan bertambahnya jumlah wisatawan domestic serta international maka menjadikan kuliner Malang semakin maju.

Kalau dulu para wisatawan selalu berburu makanan legendaris seperti soto ayam Jl. Lombok, Pecel Kawi,  Soto daging Sawahan, Ayam Bakar Pak No, Soto dhok, Bakso Presiden, Bakso kota Cak Man Cwi mie Gang Jangkrik, Sekol Duck, Sate Kairo, Amsterdam resto, Jagung bakar aneka rasa dan masih banyak lagi lainnya, maka sekarang ini banyak sekali tempat-tempat makan yang menyediakan makanan sesuai trend. Tempat-tempat makan ini biasanya di kelola oleh para anak muda bahkan banyak sekali yang masih duduk di bangku kuliah.

Kalau dulu pusat jajanan ada di sekitar Jl. Kawi dan daerah Pulosari maka sekarang penyebarannya ikut beralih melebar ke seputaran daerah-daerah kampus, yaitu seputaran Dinoyo, Jl. Soekarno hatta, daerah Gajayana dan sekitar Jl. Galunggung.

Tempat-tempat makan ini biasanya menempati ruko-ruko kecil dengan design retro dan gaya anak muda banget, dan makanannya dibuat se-stylish mungkin sehingga bagus untuk di foto ataupun dibuat selfie. Menu yang ditawarkan pun bergaya anak muda, ringan tidak berat dengan porsi yang cukup dan yang jelas terjangkau untuk kantong mahasiswa.

Selain menawarkan menu ringan dan baru, ada beberapa tempat makan yang berusaha merombak menu legendaris kota Malang seperti Cwi Mie dengan tampilan dan rasa yang lebih trendy, salah satunya adalah Mie Ceker Setan ini.

Mie ceker setan mulai popular di Malang sekitar dua tahuan yang lalu, tidak jelas juga siapa pencetusnya karena tiba-tiba menjadi booming sekali. Tadinya sich menurut omongan dari mulut ke mulut yang ngetop duluan adalah ceker setannya. Ceker ekstra pedas ini dijual pedagang kaki lima yang berjualan malam hari dengan kombinasi nasi, kemudian karena menjadi terkenal akhirnya banyak pedagang lain yang menirunya dan mengkombinasikannya dengan mie.

Perkembangan selanjutnya adalah dengan meningkatkan tingkat kepedasannya dengan berbagai macam level dari mulai original, level 1 sampai dengan level kesekian sesuai dengan keinginan konsumen atas toleransi kepedasan yang mereka inginkan. Namanyapun mulai berkembang menjadi mie ceker setan kober, mie ceker mbledos, mie mercon, dan nama-nama lucu lainnya. Tidak jelas juga apakah nama seram-seram itu menunjukkan tingkat kepedasannya ataukan untuk menunjukkan bentuk cakar dari cekernya, yang jelas jenis mie ekstra pedas ini akhirnya popular juga dipadankan tidak hanya dengan ceker saja tetapi juga dengan sayap, kepala, ayam cincang, dan pangsit.

Berikut ini saya sertakan mie ceker setan versi saya agar bisa di coba di rumah masing-masing, resep aslinya sendiri saya dapatkan dari adik ipar saya dan kemudian saya modifikasikan sedikit agar sesuai dengan rasa yang saya inginkan. Slahkan mencoba.......

Bahan Mie

- Mie yang sudah direbus dan ditiriskan (Saya pakai fresh mie)
- Kecap
- Kecap
- Merica (sedikit saja)
- Minyak Goreng
-Sawi/ bak coy rebus

Cara : Aduk semua bahan di mangkuk, kecuali sawi (Sisihkan)

Bahan Ceker Setan

- 1 Kg Ceker ayam
- 8 btr bawang merah
- 4 btr bawang putih
- 1 btr tomat
- 8 Cabe rawit merah (sesuaikan dengan selera, semakin banyak semakin pedas)
- 2 Cabe merah besar
- 1 sdm air asam
- 1 cm jahe
- Laos
- Daun salam
- Garam
- Gula (saya pakai brown sugar)

Cara membuat :
  1. Haluskan semua bumbu kecuali laos dan salam.
  2. Tumis bumbu halus, salam dan laos sampai harum, masukkan ceker dan tambahkan sedikit air.
  3. Kemudian tambahkan bumbu lainnya.
  4. Masukkan air bila perlu dan masak sampai ceker matang dan empuk.
  5. Tunggu hingga air bumbu mulai mengental, angkat dan siap dihidangkan.
Cara menghidangkan : Atur mie yang sudah dberi bumbu di mangkok, beri topping ceker setannya dan siram dengan kuahnya. Beri hiasan sawi rebus atau bisa juga diberi pangsit goreng dan bawang goreng sebagai pelengkap. Kalau tidak mau mienya terlalu kering, bisa juga tambahkan dengan air kaldu sedikit saat menghidangkan.

Catatan
  • Bumbu-bumbu pada bahan mie menyesuaikan dengan banyaknya jumlah porsi yang akan dihidangkan.
  • Ceker biasanya saya presto terlebih dahulu agar lebih cepat memasaknya.
  • Perlu diperhatikan pada saat ceker di presto jangan terlalu lama agar bentuk cekernya masih bagus tetapi sudah empuk sempurna.
  • Bila tidak suka ceker maka bisa diganti dengan bagian ayam lainnya.
  • Tingkat kekentalan bumbu tergantung selera, saya sendiri suka kalau bumbunya sudah kental sekali dan melekat di cekernya.

1 comment: