Monday, January 16, 2012

Tumpeng

Tumpeng nasi kuning


Tumpeng adalah makanan khas Indonesia yang selalu hadir di dalam acara-acara istimewa baik yang sifatnya bahagia maupun kesedihan. Acara makan tumpeng biasanya selalu ada dalam acara "selametan". Acara selametan sendiri sesuai dengan namanya berasal dari kata "selamat" yaitu diadakan untuk menandai rasa syukur kita terhadap semua yang telah diberikan oleh Yang Maha Kuasa dan juga bisa diartikan sebagai permohonan dan harapan kita terhadap Yang Kuasa agar selalu mendapatkan perlindungan dan selamat dunia akhirat. Doa dan harapan tersebut sesuai dengan bentuk tumpeng yang menjulang tinggi berkerucut yang berarti menyimpan harapan agar kehidupan manusia akan selalu "naik" dan "meninggi" selain itu agar kita selalu ingat kepada Sang Pencipta. Dalam acara "selametan" biasanya didahului dengan pembacaan doa-doa dan kemudian disusul dengan pemotongan tumpeng dan makan bersama sebagai perlambang membagi rezeki..

Tumpeng yang kita kenal ada dua jenis yaitu tumpeng dengan nasi putih dan tumpeng dengan nasi kuning. Keduanya didalam menghidangkannya memiliki "pakem" sendiri-sendiri, dan biasanya itu dapat dilihat dari lauk yang menyertainya. Seperti contohnya untuk tumpeng putih, lauk ayamnya berupa ayam ingkung (ayam utuh bakar) dengan bumbu areh dan tahu tempe bacem serta ikannya berupa gereh petek. Telurnya berupa telur pindang atau telur rebus biasa. Dan tumpeng nasi kuning biasanya ayam dan ikannya digoreng dan lauk tambahan lainnya  berupa perkedel, kering keringan, irisan ketimun atau lalapan, dan telurnya berupa dadar rawis.

Tetapi susunan macam lauk ini untuk jaman sekarang sebenarnya tidak baku harus dimasak apa, dan sudah mulai di padu padankan serta divariasikan dengan berbagai macam jenis masakan lainnya, tergantung dengan selera, ketersediaan bahan, adat istiadat serta kebiasaan yang berlaku di masyarakat masing-masing tempat. Namun demikian tetap ada satu hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan lauk di tumpeng tersebut, baik untuk tumpeng kuning maupun putih yaitu harus adanya bahan wajib  yang menyertainya, karena bahan tersebut dianggap sarat dengan perlambang, makna dan harapan.

Bahan wajib pembuatan tumpeng yaitu :

Beras : yang merupakan makanan pokok masyarakat dan bahan utama pembuatan tumpeng. Pemilihan beras sebagai bahan pokok pembuatan tumpeng agar dapat diterima disemua golongan masyarakat, selain itu beras juga selalu tersedia di setiap rumah.

Daging-dagingan : yang mewakili kurban hewan darat. Biasanya yang sering dipakai adalah daging ayam atau sapi.

Ikan : mewakili hewan air, biasanya yang menyertai tumpeng adalah ikan lele  yang melambangkan kerendahan hati sesuai dengan kebiasaan lele yang selalu berenang di dasar kolam, terkadang lele bisa digantikan dengan bandeng atau ikan yg berduri banyak lainnya yg melambangkan rejeki yang tidak habis2nya, atau bisa juga teri/petek yang melambangkan kerukunan karena hidupnya yang berkelompok.

Telur : melambangkan tindakan yang harus kita kerjakan dalam kehidupan, yakni mulai dari menyusun rencana, mengerjakannya serta mengevaluasinya agar sempurna.

Sayuran : yang mewakili tumbuhan darat. Biasanya sayuran ini bisa dibuat urap-urap yang juga dipilih adalah sayurannya karena memiliki perlambang tertentu seperti : Kangkung yg dapat hidup didarat maupun di air, begitu juga harapan manusia agar bisa hidup dalam kondisi apapun. Bayam melambangkan kehidupan yang ayem tentram. Taoge yang terkandung makna kreatifitas yang tinggi. Kacang panjang yang memiliki arti agar manusia selalu berpikir panjang sebelum bertindak dan bisa juga perlambang panjang umur. Kacang panjang terkadang dibiarkan utuh dan sebagai hiasan. Kluwih/timbul yang berarti berlebih-lebih baik dalam rejeki, kepandaian dan mendapat tempat dalam masyarakat karena perilaku kita.

Sebenarnya selain perbedaan cara menghidangkan lauknya tidak ada kreteria tertentu kapan harus menghidangkan tumpeng putih atau kuning tetapi terkadang orang juga melihat untuk acara apa tumpeng tersebut dihidangkan. Kebanyakan sekarang orang akan menghidangkan tumpeng kuning pada acara-acara yang sifatnya bahagia atau merayakan sesuatu dan tumpeng putih pada acara-acara yang sifatnya lebih sakral seperti kematian, pengantin, atau pindahan rumah. Walaupun terkadang juga kapan acara tersebut diadakan turut menentukan, seperti apakah berupa makan pagi, siang atau malam. Tumpeng putih biasanya cocok untuk hidangan makan pagi atau siang sedangkan tumpeng kuning lebih cocok untuk hidangan makan malam.

Ada beberapa resep tumpeng nasi kuning yang dapat dicoba, resep-resep ini dapat juga disesuaikan dengan selera masing-masing, jadi selamat mencoba...

Nasi Kuning biasa

Bahan :
- 800gr beras
- 1 ltr santan dari 1 bh kelapa,buang kulit arinya.
- 2 sdm kunyit parut atau 1 sdt kunyit bubuk
- 1 sdm jeruk nipis
- 2 btg serai
- 2 lbr daun salam
- 1 sdt  garam

Cara membuat :
  1. Cuci beras sampai bersih, tiriskan.
  2. Masak santan dan semua bumbu lainnya sampai mendidih.
  3. Tuang nasi kedalam larutan santan, diaron sampai santan habis dan nasi setengah matang.
  4. Kukus sampai nasi matang.
  5. Selagi panas cetak dalam cetakan tumpeng yang sudah dioles minyak.

Nasi Kuning dengan ketan

Bahan :
- 1 kg beras
- 200gr ketan
- 2 sdm bubuk kunyit
- 1 ltr santan dari 1 btr kelapa, buang kulit arinya.
- 3lbr daun jeruk, buang tulang arinya.
- 2 btg serai
- 2 cm jahe memarkan
- 1 sdm airjeruk nipis
- Garam secukupnya.

Cara membuat :
  1. Rendam beras dan ketan dalam air kunyit selama 30 mnt. Tiriskan.
  2. Kukus beras dan ketan selama 30mnt.
  3. Masak santan beserta bahan lain (kecuali air jeruk nipis) sampai mendidih.
  4. Masukkan beras ke dalam larutan santan, masukkan air jeruk nipis, masak sampai santan habis.
  5. Kukus hingga matang.
  6. Cetak dalam cetakan tumpeng selagi masih panas.

Nasi kuning berbumbu

Bahan :
- 800gr beras
- 1 ltr air santan dari 1 btr kelapa, buang kulit arinya
- 1 sdt kunyit bubuk
- 3 lbr daun jeruk, buang tulangnya
- 1 sdm ketumbar bubuk
- 2 btg serai
- 2 lbr daun salam
- 2 cm jahe, parut
- 1 sdm air jeruk nipis
- Garam secukupnya.

Cara membuat : sama dengan cara membuat nasi kuning biasa.

Catatan :
  • Pilih beras dan ketan yang berbutir besar tetapi pulen.
  • Penambahan ketan dimaksud agar tumpeng tidak cepat kering dan keras dan agar bentuk dari tumpeng dapat melekat bagus.
  • Penambahan ketan biasanya sebanyak 10-50 persen dari jumlah beras.
  • Penambahan air jeruk nipis dimaksudkan agar warna nasi kuning bagus dan mengkilat.
  • Pada saat mencetak di cetakan tumpeng sebaiknya nasi ditekan-tekan agar padat dan tidak pecah-pecah.
  • Nasi yang sudah dicetak baru dikeluarkan dari cetakan setelah nasi agak dingin, agar hasilnya bagus.
  • Cara diatas berlaku juga terhadap tumpeng yang menggunakan nasi putih.

Sumber tulisan dan resep diambil dari Majalah Sedap Sekejap Edisi "Aneka Tumpeng" dan beberapa sumber bacaan lainnya.


1 comment: