Monday, September 30, 2013

New shoes

Sudah lama banget rasanya gak ngeblog...sepertinya sibuk sekali akhir-akhir ini sampai gak sempat untuk memegang komputer sama sekali. Terus terang memang sejak pindah ke apartemen semua kegiatan rutin harian mulai terganggu karena harus menyesuaikan lagi dengan ritme yang baru, dan memang benar apa yang dikatakan orang bahwa memulai sesuatu yang baru ibaratnya seperti memakai sepatu baru, dimana pada awalnya akan terasa tidak nyaman untuk beberapa waktu sampai akhirnya kaki kita dan sepatu tersebut dapat menyesuaikan diri dan menjadi terbiasa, begitu juga dengan keseharian saya sekarang.

Karena kami sekarang tinggal di apartemen yang lumayan kecil maka saya putuskan untuk tidak memakai pembantu lagi, keputusan ini saya ambil bukan hanya karena di apartemen kami hanya tinggal beberapa ruangan saja tetapi juga tidak adanya ruang khusus untuk pembantu, sehingga demi rasa kemanusiaan saya putuskan untuk tidak memakai jasa pembantu lagi, selain itu saya  pikir saya pasti punya sedikit waktu lebih dibandingkan dengan dulu karena sekolah anak hanya berjarak 2 kilo meter dari tempat tinggal kami. Tapi ternyata kenyataannya tidak semudah apa yang saya bayangkan, sebagai akibat dari berhentinya sang pembantu maka semua pekerjaan rumah saya kerjakan sendiri, awal-awal terasa berat sekali....sepertinya jadwal harian saya porak poranda, tiap hari waktu saya habis dengan acara membersihkan rumah dan setrika, belum lagi kalau ada kegiatan di kantor suami wah rasanya sehari tak cukup waktu, dan kalau sudah menjelang malam barulah terasa badan remuk redam karena terlalu capek. Kondisi ini sedikit membuat saya kesal dan gampang marah, saya sudah mulai rindu rumah lama kami dulu dan keseharian saya, mulai berpikir juga apakah keputusan kami untuk pindah adalah keputusan yang benar, pokoknya semua rasa berkecamuk di dada, ada rasa kesal, menyesal, marah, campur aduk jadi satu. Yang paling menyedihkan adalah karena saya tidak lagi punya waktu untuk diri sendiri dan menyalurkan hobby memasak saya. Dapur yang kecil dan tidak adanya oven membuat saya bertambah frustasi.

Tetapi setelah hampir satu bulan lamanya keadaan akhirnya semakin membaik, saya tidak lagi ngotot membersihkan rumah beberapa kali dalam sehari, atau mencuci baju dan menyetrikanya tiap saat, selain itu anak dan suami sudah mulai melibatkan diri membantu semua kerepotan saya. Saya sedikit-sedikit sudah mulai punya waktu lagi untuk diri sendiri dan meneruskan hobby saya. Saya mulai lagi memasak dan membuat kue-kue, tentunya sekarang disesuaikan dengan membuat kue-kue yang tidak memerlukan oven, dan ternyata setelah dicari ada banyak sekali resep masakan yang tidak usah dipanggang, tetapi cukup di steam saja.

Sekarang saya sudah mulai bisa tersenyum lagi, sudah bias menikmati kicauan burung2 dan mengamati semua gerak-gerik lucu tupai yang ada di pepohonan milik tetangga yang terlihat jelas dari jendela kamar saya. Yang paling menyenangkan adalah saya bisa meneruskan hobby saya sedari kecil dulu yaitu berlama-lama memandangi langit biru diatas sana tanpa gangguan, karena memang kita tinggal lebih tinggi dari bangunan lainnya dan langit begitu tanpak jelas dari rumah kami. Memang pada akhirnya semua tidaklah seburuk apa yang saya pikirkan....dan memang kita hanya perlu sedikit bersabar dan menyesuaikan diri agar semua terlihat indah pada waktunya.

No comments:

Post a Comment