Seperti biasa setiap kali liburan di tanah air pasti ada kegiatan wajib yang tak pernah ketinggalan yaitu mencicipi semua makanan yang di jual, terutama yang tidak ada di negara tempat tinggal kami sekarang. Kalau suami saya dan saya biasanya mencari makanan-makanan nostalgia jaman dahulu, kebanyakan sich makanan yang dijajakan di pinggir-pinggir jalan seperti bakso, siomay, pangsit mie, cwimie, lontong balap dan lain-lain, sedangkan anak saya lebih ke jajanan yang ada di mall-mall seperti donat dan aneka roti bakery , ice cream, dan beraneka ragam fusion sushi.
Kesukaannya mencoba jajanan di Mall ini berawal ketika dia sudah mengerti bahwa ternyata banyak sekali makanan yang dia tidak pernah tahu dan lihat, jadi saat liburan seperti kemarin selain mencoba segala rupa makanan traditional maka saya coba perkenalkan juga kepadanya untuk mencoba segala hal yang baru agar tidak ketinggalan informasi dan selalu up to date. Tahu sendiri kan perkembangan jajanan di Indonesia berubah dengan sangat cepat.
Sebenarnya ada cerita lucu tentang mengapa saya berusaha mengenalkannya pada jajanan di mall2 ini, saya ingat waktu anak saya kecil, kira-kira waktu itu usianya sekitar 4 tahun-an, saat itu saya dan anak saya diajak salah seorang tante pergi ke sebuah pusat perbelanjaan besar, tiba-tiba ketika sedang asik berjalan dan melihat-lihat, saya baru sadar kalau anak saya menghilang. Agak panik juga saat itu, tapi setelah kita cari berkeliling ternyata anak saya ditemukan sudah masuk ke dalam salah satu stall donat yang sedang ngetop dan amat ramai saat itu. Dia berdiri sambil menempelkan mukanya di kaca etalase toko tersebut dengan wajah takjub. Agak geli juga saya saat itu, mungkin dia heran dengan banyaknya macam donut yang dijual dan dipajang disana dan proses pembuatan donat yang serba otomatis dan bisa dilihatnya secara langsung. Dan memang donat adalah salah satu jajanan favoritenya.
Walaupun 4 tahun belakangan ini perkembangan Srilanka lumayan pesat dengan masuknya berbagai brand café dan bakery International, tapi ternyata untuk donat masih jauh ketinggalan. Ada juga sich berbagai brand local tapi jenis dan rasanya masih kurang memuaskan, jadi selama ini saya selalu berusaha memasak sendiri makanan kesukaan anak saya tersebut. Ada satu resep donat andalan saya, yang resepnya saya ambil dari majalah Sedap Sekejap, resepnya sederhana dengan hasil yang memuaskan. Walaupun berbahan sederhana dan diuleni dengan menggunakan tangan tetapi donat ini tetap empuk walaupun telah disimpan 2 hari di suhu ruang. Yang jelas amat cocok sebagai bekal sekolah anak-anak, tinggal menyesuaikan saja dengan topping kesukaan mereka.
Bahan :
- 500gr tepung terigu
- 100gr gula pasir
- 4 kuning telur
- 1sdm fermipan
- 200ml susu fresh dingin
- 100gr mentega cair
- Garam
Cara :
- Campur terigu, gula pasir dan fermipan dalam mangkuk besar.
- Buat lubang ditengahnya dan masukkan telur dan susu segar. Uleni hingga rata.
- Tambahkan mentega cair dan garam, uleni hingga terasa ringan dan kalis.
- Bentuk bulat adonan dan diamkan selama kurang lebih 30 mnt di mangkuk besar yang ditutup dengan wrapping plastic (cling).
- Potong-potong adonan, dan bulatkan lagi dalam bulatan kecil-kecil (30gr), diamkan 10mnt.
- Buat lubang ditengahnya dan goreng di minyak panas.
- Hias donat yang sudah matang dan dingin sesuai selera.
Catatan :
- Adonan dikatakan kalis bila adonan sudah berubah warna dan terasa ringan serta lembut di tangan.
- Topping bisa menggunakan gula donut, meisis, coklat leleh, kacang, dll, tergantung selera.
- Saat menggoreng, minyak harus dalam keadaan panas dan banyak.
No comments:
Post a Comment