Wednesday, September 15, 2010

Lambaian dari surga

Jalan raya besar adalah jalan yang selalu saya pilih untuk dilewati, tidak tahu kenapa tapi saya tidak pernah suka melewati jalan alternatif. Padahal dijalan besar sering kali macet terutama kalau ada pejabat lewat. Jalan alternatif mungkin tidak saya pilih kerena biasanya memiliki jalan yang kecil berliku-liku dan terkadang juga kondisi jalannya tidak layak untuk dilewati kendaraan besar seperti mobil. Lewat jalan raya besar saya merasa nyaman, juga memberi keasikan tersendiri. Sambil menunggu macet terkadang saya suka membaca papan-papan pengumuman pembukaan toko baru, bazaar, pameran atau hanya iklan produk baru.

Sampai suatu siang yang terik dan panas, seperti biasa terjebak diantara kemacetan perhatian saya kembali beralih ke pinggir jalan. Dibawah pohon bodhi (pohon keramat umat budha) yang berdahan rimbun dan besar, duduk berderet-deret laki-laki diatas kursi-kursi roda. Mereka tersenyum lebar sambil melambai-lambaikan tangan. Pertama saya pikir mereka melambai kearah orang lain, karena ada satu van angkutan umum didepan saya yang penumpangnya juga dengan semangat melambai kearah mereka.
Hari berikutnya saya perhatikan lagi mereka tetap melambai2 kearah mobil2 yang melewati mereka, pada saat itu kondisi jalan sedang tidak macet. Sejak saat itu saya selalu memperhatikan mereka setiap lewat jalan yang sama, tetap mereka melambai dengan semangat, orangnya selalu berganti2 dan tidak selalu tetap jumlahnya tapi senyuman dan lambaian mereka tetap sama, semangat dan antusias sekali seperti sedang melambai ke keluarga atau sahabat lama dan akan semakin terlihat bahagia kalau ada yang membalas lambaiannya...Padahal terkadang jarang pula ada orang yang perhatian atau melambai balik kearah mereka.
Akhirnya dengan rasa penasaran saya coba untuk melihat papan nama yang ada di dekat gedung tempat mereka duduk, ternyata tempat itu adalah panti untuk anak-anak dan orang jompo, yang biasanya diperuntukkan pula untuk orang-orang cacat. Sayapun menjadi maklum kenapa mereka selalu melambai pada para pengguna jalan.
Dengan segenap rasa, setiap kali saya lewat jalan itu saya coba untuk memperlambat laju kendaraan. Saya pun melambai kearah mereka dan tentunya akan selalu disambut juga oleh lambaian tangan yang antusias, bersemangat dan senyum lebar mereka. Terkadang ada juga rasa kecewa kalau tidak melihat satu orangpun yang duduk disana.

Sekarang saya jadi tidak tahu lagi siapa sebenarnya yang memerlukan lambaian itu..... saya atau mereka....Lambaian itu buat saya seperti membawa rasa teduh, bahagia, dan rasa lain yang sulit untuk digambarkan dengan kata-kata....Lambaian yang penuh makna, terutama rasa akan suatu harapan baru.......melihat sinar dan binar dimata mereka membuat saya merasa rindu, rindu akan rasa itu setiap saat....rindu yang hanya bisa ditebus dengan membalas lambaian sesering mungkin...rindu akan lambaian penuh harapan...seperti lambaian dari surga.....

No comments:

Post a Comment