Bebarapa hari lalu dapat email dari google yang intinya mereka mencabut google ads di blog saya karena sudah beberapa lama tidak aktif.
Ah...lumayan kaget juga, bukan kaget dicabutnya tapi baru tersadar kalau sudah lama juga saya absen dari penulisan blog padahal dulu menulis blog sudah seperti bagian dari hidup saya dan tak bisa dilepaskan.
Menulis blog buat saya dulu selain tempat saya mencurahkan catatan-catatan kecil kejadian yang terjadi dalam hidup saya, juga tempat saya menuangkan semua karya dan imajinasi baik dalam bentuk tulisan maupun hasil karya berupa foto maupun resep atau karya lainnya.
Menulis blog juga membuat saya memahami diri sendiri, terkadang kejadian-kejadian dalam hidup kita rekam dalam ingatan tanpa tahu maknanya tapi setelah mengendap beberapa lama baru kita sadari apa makna dari semua kejadian itu. Disitulah perlu perenungan diri untuk mencari jawabannya dan terkadang saya dapatkan setelah saya menuliskannya.
Blog juga membuat saya sadar akan potensi diri sendiri, tempat saya mencurahkan dan mencatat semua karya saya, tempat saya me re-fresh pikiran . Dengan menulis saya juga bisa mengendalikan pikiran dan berfikir runtut atas semua yang saya tuangkan dalam bentuk tulisan.
Dan dengan membaca tulisan-tulisan lama saya maka saya dapat melihat seberapa jauh saya berkembang dalam membuat karya. Melihat apa yang saya posting dulu baik berupa foto2, resep, tulisan atau apapun yang saya hasilkan di blog membuat saya sadar bahwa ternyata saya makin berkembang baik dalam berkarya maupun dalam berpikir.
Blog saya pilih karena menurut saya merupakan sarana komplit untuk mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan bebas tanpa membuat gaduh seperti sarana lain di sosmed lainnya.
Tapi ternyata sebegitu pentingnya menulis blog buat saya bisa juga menghentikannya saya untuk menulis. Bukan kendala waktu tapi mungkin lebih tepatnya fokus saya sedang tidak kesini.
Ketika memutuskan pindah ke Indonesia demi sekolah anak maka konsentrasi dan daya upaya saya curahkan ke urusan anak, kemudian ketika anak sudah mapan dan dapat beradaptasi maka kemudian fokus saya ke pekerjaan saya.
Dulu tidak pernah terpikirkan untuk kembali bekerja ataupun memiliki kantor sendiri, semua serba kebetulan dan kondisi yang memaksa untuk itu. Pertama-tama tujuan saya bekerja kembali setelah bertahun-tahun menjadi pengurus rumah tangga saja dan sibuk mengurus anak serta suami adalah untuk mengisi kesibukan. Waktu yang banyak tersisa dimana anak sudah mulai besar dan mampu mengurus dirinya sendiri membuat saya berpikir untuk diri sendiri. Ilmu yang saya punya rasanya sayang untuk dibiarkan saja.
Kembali ke Tanah airpun juga berarti mulai lagi berinteraksi dengan teman-teman yang diantaranya adalah teman-teman sepekerjaan dulunya. Dan pada akhirnya saya putuskan bekerja di kantor salah satu teman. Saat iu saya piker mencari pekerjaan yang ringan saja asalkan tidak diam sekaligus me re-fresh pikiran. Berjalannya waktu tiba-tiba kantor tempat saya bekerja mempunyai masalah dan pada akhirnya harus ditutup dan dibubarkan. Banyaknya klien lama yang datang meminta tolong diselesaikannya pekerjaan yang sudah setengah jalan dan rasa tanggung jawab pada pekerjaan akhirnya memaksa saya dan beberapa teman untuk mengambil alih tanggung jawab kantor lama, dan kamipun membentuk suatu badan baru yang dapat menampung semua tanggung jawab itu.
Kantor kamipun berdiri, tapi ternyata tidak semudah itu, tantangan demi tantangan bermunculan, baik berupa tantangan pekerjaan maupun tantangan lainnya dari dalam.
Dengan semakin berkembangnya kantor baru kami, ternyata tidak menyurutkan hambatan yang timbul. Dan hambatan dan tantangan itu ternyata semakin banyak dan kompleks.
Tantangan terberat adalah bagaimana menyatukan visi dan misi kami didalam kantor. Gesekan-gesekan semakin sering timbul terutama bila beban pekerjaan semakin banyak dan sulit.
Sekarang kami memasuki tahun ke tiga sejak pertama berdiri, konsentrasi membangun kantor kami sendiri semakin dibutuhkan kalau mau langgeng apa yang kami rintis dari bawah ini. Kemauan untuk mewujudkannyalah yang sangat kami butuhkan.
Entahlah hanya berharap semua masalah dapat terpecahkan dengan sendirinya, walaupun semua memang butuh pengorbanan serta kemauan yang tinggi dari masing-masing anggotanya untuk melepaskan ego masing-masing. Dan semoga saja kami dapat melaluinya dan hambatan dan rintangan tersebut membuat kami semakin kuat dan membulatkan tekad kami untuk tetap percaya serta ingat akan tujuan kami saat pertama kali kami membentuknya.
Dan yang terpenting mungkin ini saat saya untuk kembali aktif untuk mulai menulis kembali dan berkarya kembali sehingga saya kembali dapat menyegarkan dan membagi pikiran saya ke hal-hal positive diluar pekerjaan.
No comments:
Post a Comment