Sunday, February 24, 2013

Nagasari

Nagasari
Rumah saya memiliki halaman kecil di depan dan di belakang. Di halaman depan karena lebih luas dari yang di belakang maka saya manfaatkan untuk teras yang dapat dipakai sebagai tempat duduk-duduk di sore hari atau pagi hari, bisa juga sebagai tempat menerima tamu yang ingin duduk di luar sambil menikmati kicauan burung-burung liar yang memang banyak di sekeliling rumah. Sedangkan halaman belakang karena tempatnya sedikit sempit maka saya penuhi dengan berbagai aneka tanaman bumbu dan tanaman keperluan dapur lainnya. Tanaman-tanaman ini saya letakkan di dalam pot. Beberapa tanaman bumbu ini memang tidak dapat saya dapatkan di negara tempat saya tinggal, kalaupun ada harganya amatlah mahal dan sangat sulit di dapat, padahal saya terkadang amat membutuhkannya terutama untuk bumbu-bumbu masakan Indonesia. Tanaman-tanaman itu antara lain adalah kunci, kencur, kunyit,  jeruk nipis, daun pandan, dan lidah buaya. Beberapa bibitnya saya bawa langsung dari Indonesia, ada juga yang saya dapatkan di sini. Banyak keuntungan yang saya dapatkan dengan menanam tanaman bumbu ini di rumah, yang jelas sekarang saya mudah mendapatkannya tanpa bersusah payah mencarinya kesana kemari lagi, tentunya ada pekerjaan tambahan pula yang harus di kerjakan yaitu harus rajin memangkas dan merawatnya agar tanaman-tanaman tersebut dapat tumbuh subur.



Untuk masalah merawat tanaman saya dibantu oleh tukang kebun yang rutin datang kerumah satu bulan sekali. Biasanya dia bertugas untuk mengganti tanah, memberi pupuk atau mengganti pot-pot yang sudah terlalu kecil, dan kemarin sewaktu membersihkan kebun belakang dia melaporkan bahwa tanaman pandan saya sudah waktunya untuk dikurangi karena sudah melebar kemana-mana dan terlalu banyak. Saya pikir sayang juga ya kalau tanaman pandan ini dibuang begitu saja tanpa dimanfaatkan, karena daunnya bagus sekali, tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda, cantik sekali dan pasti sangat harum aromanya. Akhirnya pikir punya pikir saya manfaatkan saja pandan ini sebagai keranjang atau tempat nagasari, kebetulan kami menerima undangan minum teh juga dari seorang kawan di akhir minggu ini sehingga bisa saya bawa untuk buah tangan.

Maka nagasari sayapun jadi tidak seperti nagasari traditional biasa karena menjadi lebih modern dan cantik, dengan harum pandan yang lebih kuat tentunya. Semoga saja buah tangan saya ini dapat diterima dengan senang hati oleh teman saya...

Resep Nagasari

Bahan :

- 1 buah pisang tanduk matang ukuran sedang
- 150gr tepung beras ( saya tambahkan juga 2 sdm tepung kanji)
- 800ml santan (saya memakai santan instant)
- 200gr gula pasir
- 1/2 sdt garam
- Daun pandan bentuk keranjang (saya buat ukuran 4x4cm)

Cara membuat :
  1. Pisang tanduk kupas kulitnya dan potong melintang, bentuk bunga (sesuai selera) dengan alat pemotong biskuit. Sisihkan.
  2. Dalam mangkuk besar campur tepung, gula, garam dan santan encer, aduk rata.
  3. Tuang campuran tepung ke dalam panci dan panaskan sambil terus diaduk, biarkan sampai sedikit kental dan permukaannya sedikit mengkilat. Angkat.
  4. Masukkan adonan ke dalam keranjang pandan, ratakan dan taruh pisang diatasnya.
  5. Kukus kembali keranjang-keranjang pandan yang telah berisi adonan tepung dan pisang tersebut selama 10-15mnt. Angkat dan biarkan dingin.

Catatan :
  • Pada saat merebus adonan usahakan hanya sampai setengah matang saja. Adonan masih sedikit encer tetapi sudah  terlihat mengkilat permukaannya dan tercampur rata. Ini untuk memudahkan kita dalam memasukkan adonan ke keranjang pandannya.

No comments:

Post a Comment