Sebagian jajanan yang bikin kangen |
Setelah semua oleh-oleh sudah komplit mulailah kami bebenah, mengisi koper dan membuat daftar apa saja yang akan kami kerjakan selama liburan juga membuat daftar barang apa saja yang akan kami bawa kembali ke srilanka. Ternyata membuat daftar seperti ini tidak semudah yang kami kira. Kesulitan ini karena kami harus memilah apa yang paling penting terlebih dahulu dan disesuaikan dengan budget yang ada, dan seperti biasa memerlukan perdebatan panjang pendek karena ternyata semua tampak penting sekali.....terutama di daftar belanja makanan.....Dan akhirnya kami putuskan untuk tidak membuat daftar apa-apa, karena tetap tidak sepaham untuk mengurangi daftar tersebut.
Akhirnya hari H pun tiba, semua sudah siap. Perjalanan panjang yang kami lakukan antara colombo-singapore-surabaya-malang dapat kami tempuh dengan lancar tanpa hambatan. Sedikit surprise juga karena petugas imigrasi indonesia yang biasanya galak, rewel dan berbelit sekarang ternyata sudah jinak, tidak mempersulit seperti biasanya, suatu kemajuan yang menyenangkan pikir saya. Setelah selesai melepaskan kangen dengan sanak keluarga hal pertama yang harus dikerjakan adalah mulai berburu makanan.
Banyak sekali perubahan tempat-tempat makan di kota Malang, hampir disetiap sudut ada tempat makan baru, mulai dari makanan traditional sampai makanan mancanegara. Sedikit bingung juga memilih mau makan apa, tapi buat saya sendiri tempat-tempat makan yang lama tetap menjadi tujuan utama. Dimulai dari bakso presiden, bakso kota, sekul duck, sate ayam belakang ramayana, pecel kawi dan jl.tampak siring, sate kambing bunul, gorengan, jajan pasar, cwimie gajah mada dan gank jangkrik, soto lombok, nasi buk madura, rawon dan sate komoh, rujak cingur, juga makanan khas malang lainnya semua sudah saya coba maka barulah mencoba tempat-tempat makan baru.
Kebanyakan tempat-tempat makan baru ini menawarkan menu yang sangat bervariasi, mulai dari restauran dengan menu makanan indonesia, jepang dan korea, china ala kopi tiam, ataupun aneka steak dan coffe shop. Sayangnya saya sendiri kurang tertarik dengan menu-menu yang ditawarkan tempat-tempat makan baru ini. Mungkin mereka memang punya tempat yang nyaman, bagus, bersih dan modern dengan segala fasilitas wifi dll, tapi menu makanan yang ditonjolkan kurang memberikan kesan buat saya, kurang ada gregetnya dan tidak cukup khas malang. Memang ada beberapa seperti ayam goreng jogja, ayam goreng pak No, dan ayam bacem Dau yang relatif agak baru walaupun tidak juga bisa dibilang baru karena dulunya mereka merupakan warung kecil dan sekarang memiliki tempat sendiri yang luas dan modern, mereka cukup sukses mengusung menu makanan yang menjadi ciri khas mereka dan dapat melekat di hati warga malang perantauan seperti saya, tapi tempat-tempat lainnya walaupun makanannya enak kita bisa mendapatkannya di kota lain.
Akhirnya perburuan makanan ini juga harus diakhiri dengan berakhirnya masa liburan kita, rasanya walaupun ada juga yang belum sempat di cicipi dan terlewatkan tapi sudah cukup puas karena sebagian besar sudah didatangi. Oleh-oleh dan bahan makanan yang akan dibawa kembali ke colombo pun sudah mulai ditata di koper, mulai dari aneka keripik buah-buahan, keripik tempe, keripik ubi dan keripik2 lainnya serta pia mangkok semua komplit tertata. Berat rasanya meninggalkan kembali semua keluarga dan kota tercinta ini menuju kembali ke perantauan nun jauh di seberang lautan, tapi akan selalu ada harapan untuk kembali kekota ini....kota Malang yang penuh dengan kenangan...... Sampai liburan berikutnya tentunya.......
No comments:
Post a Comment