Sejak selesainya perang saudara di Srilanka pada tahun 2008 maka perkembangan Colombo terlihat semakin pesat terutama setahun belakangan ini. Selain jalan-jalan diperlebar dan dipercantik dengan trotoar, juga taman-taman dibuat semakin bagus, terawat dan enak dikunjungi. Gedung-gedung kuno yang menyebar diseluruh kota pun dipugar dan dibuat secantik mungkin, dengan tidak meninggalkan konsep bangunan dengan arsitektur kolonial tentunya. Selain perkembangan kota, perkembangan tempat makan pun juga terlihat, kalau dulu hanya beberapa resto dan fast food franchise saja yang terlihat, maka setahun ini dibuka sekaligus 3 resto franchise dan 1 fast food dan 1 bakery baru, sebuah perkembangan yang cukup menggembirakan buat kami. Sekarang tidak lagi sulit untuk mencari camilan atau makanan dengan rasa international lagi, karena sudah banyak pilihan, dan harganyapun semakin bersaing.
Banyaknya tempat makan baru ini amat menggembirakan anak saya, karena sekarang dia bisa memilih makanan kesukaannya tanpa kuatir dengan rasa pedas yang biasanya ada di hamper semua tempat makan di Colombo ini. Memang selera lokal Srilanka mungkin mirip dengan makanan Asia Selatan lainnya, yang amat suka pedas dan bumbu yang berlimpah. Rasa merica yang kuat ditambah dengan bumbu-bumbu curry yang pekat membuat anak saya terkadang tidak mau memakannya. Sampai-sampai risoles kegemarannya pun berasa curry.
Risoles memang ada dan gampang ditemukan di Srilanka, mungkin juga karena peninggalan dari orang Belanda yang pernah menjajah negeri ini dahulu, disini disebut roll dengan isian chicken/mutton atau vegetable, tapi isiannya itu biasanya sudah dibumbu dan disesuaikan dengan selera penduduk sini yaitu berbumbu dan amat pedas, terasa benar rasa curry-nya. Beberapa tahun lalu salah satu toko membuat inovasi baru dengan membuat roll yang tidak pedas dinamakan chinesse roll. Biasanya isinya bervariasi sesuai dengan namanya seperti chicken chinesse roll, mutton chinesse roll atau vegi chinesse roll. Sayangnya kami sering kehabisan karena ternyata roll ini amat laris, makanya kalau lagi kepengen makan risoles biasanya saya membuatnya sendiri.
Resepnya saya dapatkan dari resep kulit risoles NCC, dengan isian ayam, rasanya enak dan gak perlu antri untuk mendapatkannya.
Risoles
Bahan kulit NCC
- 3btr telur
- 100gr tepung
- 1 sdm mentega cair (saya pakai minyak)
- 250ml susu cair
Bahan pencelup
- Tepung roti
- Putih telur
Bahan Isi :
- Ayam cincang 200gr
- 2 buah wortel potong dadu kecil2
- Jagung kalengan, tiriskan
- Susu cair, (saya pakai 1/2 gelas)
- Merica
- Garam
- Bawang Bombay besar iris halus
- Tepung jagung (maizena) untuk mengentalkan.
Cara membuat :
Buat isi : Bawang Bombay tumis hingga harum, tambahkan ayam, masak sampai ayam berubah warna, tambahkan sayur lainnya dan bumbu-bumbu, masak sampai harum dan matang.
Sedikit2 tambahkan susu dan kentalkan adonan isi dengan tepung maizena.
Buat kulit : Taruh tepung dalam mangkuk besar, tambahkan susu dan telur ketengahnya, aduk rata sampai tidak bergerindil lalu masukkan mentega cair, aduk rata.
Panaskan wajan anti lengket, oles dengan sedikit minyak, tuang adonan kulit ratakan dan masak sampai matang. Angkat. Ulangi terus sampai adonan kulit habis.
Assembly : Taruh adonan isi ditengah kulit, gulung, lalu celupkan di putih telur dan kemudian balurkan tepung roti merata di permukaannya. Goreng risoles dalam minyak panas yang banyak, angkat setelah berwarna coklat kekuningan.
Catatan :
- Putih telur pada bahan pencelup bisa diganti dengan tepung yang diencerkan dengan air.
- Isi risoles bisa bervariasi sesuai selera.
- Saya biasa mendiamkan risoles yang belum digoreng didalam kulkas beberapa jam terlebih dahulu, agar hasilnya lebih bagus.
No comments:
Post a Comment