Saturday, February 12, 2011

Jiwa kanak-kanakku

Suatu hari anak saya merasa terganggu dengan tingkah saya di sebuah acara sekolah, sebenarnya masalahnya sich sepele saja ketika itu sekolah mengadakan sport meet yang diadakan di sebuah mini stadium. Acara tersebut dilaksanakan mulai dari jam 7 pagi sampai dengan jam 3 sore, dan karena saya merasa kepanasan dan tidak nyaman dengan tempat yang disediakan sekolah untuk para orang tua, maka saya putuskan untuk mencari tempat lain yang lebih nyaman.

Disisi lain stadium saya lihat banyak pohon-pohon teduh, maka saya menuju ke arah sana. Walaupun tempatnya nyaman dan teduh dengan semilir angin ternyata sayangnya tidak disediakan tempat duduk, jadi harus duduk sambil setengah berjongkok ditepian trotoar. Mungkin untuk orang yang lebih muda akan enak duduk dalam posisi itu berjam-jam, tapi untuk usia seperti saya...wah....gak janji...
Saat itulah saya perhatikan dahan-dahan pohon disekitar saya, dahannya banyak dan rindang sepertinya memungkinkan untuk duduk diatasnya, meskipun harus sedikit keluar tenaga untuk memanjatnya, maka sayapun memutuskan untuk memanjat pohon itu dan duduk di salah satu cabangnya. Mungkin saat itulah anak saya dan beberapa teman serta orang tua murid memperhatikannya dari seberang.

Saya mencoba untuk mengerti perasaan anak saya, mungkin tingkah spontan saya membuatnya merasa malu dan tidak nyaman, walaupun begitu saya juga merasa tidak bersalah dengan apa yang saya lakukan. Anak saya protes mungkin karena tidak ada satu orang tuapun yang memanjat pohon, dan tindakan itu tidak biasa atau tidak lazim dilakukan oleh para orang tua murid atau ibu2 seperti saya karena memang hanya anak2 yang melakukannya. Tapi disamping rasa nyaman karena akhirnya telah mendapatkan posisi duduk yang benar ternyata pada saat saya berada di atas dahan ada pula rasa puas dan rasa bahagia yang tak terkirakan yang tidak terpikirkan sebelumnya.....

Rasa puas dan bahagia yang timbul karena perasaan kanak-kanak saya seperti muncul tiba-tiba, saya terus berpikir sudah berapa lamakah saya tidak merasakan rasa ini, dengan membuang semua ego, rasa malu, menjaga sikap dan perbuatan, dan segala pembatasan-pembatasan tingkah laku lainnya dikarenakan bertambahnya usia dan status sosial kita. Sebuah kebahagiaan yang murni dan sederhana dan rasa akan kebebasan yang dulu sekali pernah saya rasakan pada masa kanak-kanak.....sebuah kebebasan tanpa pembatasan....

Mungkin saya tidak akan pernah lagi memanjat pohon atau bertingkah laku seperti kanak-kanak lagi, mungkin saya akan tetap menjaga sikap dan tingkah laku saya demi perasaan anak saya atau orang lain, tapi tidak dapat dipungkiri kalau sayapun tidak pernah menyesal melakukannya kemarin walaupun mungkin hanya satu kali itu saja dalam sisa hidup saya, karena ternyata sekarang saya sadari bahwa jauh didasar hati saya yang paling dalam, jiwa kanak-kanak saya masih tetap ada...dan tetap saya rindukan...

No comments:

Post a Comment