Beberapa waktu ini saya merasa kondisi badan saya sedang tidak fit, gampang lesu dan terkena flu. Saya pikir mungkin juga dikarenakan cuaca yang memang lagi jelek atau memang jam biologis sedang menurun atau juga faktor usia pikir saya. Tapi kalau dilihat ke belakang sebenarnya faktor-faktor diatas tidak bisa di jadikan ukuran fit tidaknya seseorang, mungkin lebih tepatnya gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari yang tidak sehat yang banyak mempengaruhinya.
Saya teringat nenek saya dulu, beliau pada saat hidupnya selalu terlihat sehat dan fit, tidak pernah sekalipun saya lihat beliau mengeluhkan kesehatannya, walaupun flu sekalipun. Pada saat sakitpun, itupun dikarenakan usianya yang sudah melampaui angka 85 tahun , beliau tetap dengan kegiatan hariannya, selalu tampak segar, wangi dan berdandan rapi walaupun di rumah. Pendengaran dan mata beliau masih bagus terutama daya ingatnya. Saya ingat kalau kami datang berkunjung selalu saja beliau tanyakan sesuatu secara detail padahal cucunya sudah lebih dari 35 orang, bahkan sudah bercicit tapi beliau ingat betul kami satu persatu, kegiatan kami, kesukaan kami sampai juga dengan sifat masing-masing dan hal-hal kecil lainnya. Tidak hanya itu beliau juga hafal semua pemain sinetron kesukaannya. Dan walaupun usianya terus bertambah tapi wajah dan kulitnya tetap segar bersih berseri jauh dari kesan tua dan kusam, terutama yang bikin saya terheran-heran adalah sampai dengan meninggalnya tidak ada satupun giginya yang tanggal atau berlubang, semua utuh, bersih dan putih mengkilat terawat.
Kalau saya amati mungkin kesehatan beliau ini berasal dari kebiasaannya sehari-hari, seperti kesukaannya akan kebersihan baik kebersihan dari luar maupun dari dalam membuatnya selalu segar dan bugar. Kebersihan buatnya nomer satu, kebersihan jiwa harus selaras dengan kebersihan raga agar berjalan harmonis. Banyak nasehat yang beliau tinggalkan untuk kebersihan jiwa, sedang untuk kebersihan raga beliau contohkan dalam kebiasaannya sehari-hari yaitu harus selalu bersih badan baik dari luar maupun dari dalam agar kesehatan dapat terjaga. Untuk kebersihan raga yang selalu saya ingat benar adalah kebiasaan beliau untuk selalu segar dan wangi agar dijauhi kuman penyakit katanya. Salah satu persediaan wajib dirumah adalah alkohol karena beliau percaya alkohol pembunuh kuman yang dapat juga dipakai untuk membersihkan luka dan pembersih lainnya. Kemanapun beliau pergi juga selalu tidak pernah lepas dari parfum atau cologne karena menurutnya parfum/cologne ini mengandung alkohol jadi dikala emergency parfum dapat dipakai sebagai pembersih dan alasan lain tentunya akan membuat segar dan selalu harum. Dan mandi adalah suatu ritual yang tidak pernah ditinggalkan, sesering mungkin mandi terutama setelah berpergian atau dikala sakit dan badan terasa lesu akan membuat badan bersih dan terasa segar kembali. Mandipun tidak pernah memakai air hangat, selalu air dingin walaupun tengah malam. (Hehe..jadi malu karena kadang saya malas mandi....apalagi kalau lagi dingin...)
Untuk gigi selain gosok gigi setelah habis makan, beliau menjaganya dengan tidak makan atau minum sesuatu yang terlalu dingin atau panas. Karena temperatur yang ekstrim akan merusak gigi. Tidak ada pantangan untuk makanan walaupun tidak berlebihan dan lebih memilih banyak sayur serta buah, beliau juga tidak pernah meninggalkan susu dan coklat kesukaannya, tapi menolak permen terutama jenis hard rock candy.
Untuk kesehatan dari dalam beliau mempunyai kiat sendiri yaitu minum banyak air putih dan minum jamu. Untuk jamu jenisnya tidak macam-macam tapi cukup beras kencur, cabe puyang dan kunir asem. Jenis jamu-jamu ini katanya bagus untuk antibody, antiseptik, untuk kulit dan perut. Dengan meminum jamu ini beliau percaya membuat badannya tidak gampang terkena sakit juga memperbaiki metabolisme tubuh dan khasiat lainnya adalah untuk menghilangkan bau badan. Kalau beliau tidak sempat membuatnya maka di pagi hari sudah pasti ada sepiring kecil jahe, kunyit dan terutama kencur sebagai menu camilannya hari itu.
Nah...pikir punya pikir mungkin resep beliau bisa juga saya terapkan untuk memperbaiki kondisi badan. Terutama minum jamunya dan setelah browsing di internet maka saya dapatkan beberapa resep jamu yang bahannya ternyata mudah didapat di negara tempat saya tinggal kecuali mungkin kencur yang terpaksa saya tanam sendiri dalam pot. Karena cabe puyang susah didapat dan saya tidak tahu bentuknya seperti apa maka saya skip saja, toch fungsinya mungkin sama dengan beras kencur kalau dilihat dari komposisi bahan.
Jamu beras kencur dan kunyit asem ini selain menyehatkan ternyata juga bisa dibuat suguhan minuman dingin karena rasanya yang enak, malah bisa juga dibekukan di frezer dan dibuat seperti es mambo.
Ini saya tuliskan resep jamu beras kencur dan kunir asem semoga dapat bermanfaat...
Jamu kunyit asem
Bahan :
- 125 gr kunyit (2 sdt kunyit bubuk)
- 250gr gula merah
- Gula pasir secukupnya sesuai selera
- 125 gr asem (sesuai selera)
- 1/4 sdt garam
- 5-8 lbr daun sirih
- Air kurang lebih 2 ltr
Cara Membuat :
- Kunyit diparut dan bersama bahan lain direbus dengan air sampai mendidih.
- Setelah dingin saring dan masukkan dalam botol.
- Bisa disimpan kurang lebih 2 minggu dalam kulkas.
Jamu Beras Kencur
- 1 mangkuk beras rendam beberapa jam, tiriskan
- 125gr kencur
- 3 btr kapulaga
- 2 bh jeruk nipis
- 100gr gula merah/ gula putih (sesuai selera)
- Garam
- 100 gr jahe
- 1 ruas asam (4 mata biji)
Cara Membuat :
- Rebus gula dan asam dalam 2 liter air mendidih.
- Tambah garam, aduk, saring. Jahe, kapulaga dan kencur blender jadi satu. Saring.
- Campurkan dalam larutan gula.
- Masukkan beras yang sudah ditumbuk halus (diblender), saring dan diperas. Aduk rata.
- Masukkan botol simpan dikulkas, tahan sampai 2 minggu.
Catatan :
- Pada cara membuat jamu beras kencur, rebusan air gula harus benar2 dingin sebelum memasukkan bahan lainnya.
- Karena beras, kencur, jahe dan kapulaga merupakan bahan mentah (tidak ikut dimasak) maka sebaiknya sebelum di blender cuci bersih dahulu dan siram dengan air panas sebentar kemudian tiriskan.
No comments:
Post a Comment