Percaya atau tidak pasti ada cerita menarik dibalik setiap potong camilan yang kita nikmati. Sebelum cerita berlanjut sebaiknya saya jelaskan dulu kenapa saya mamakai kata camilan dan bukan cake, roti, pie, ice cream, pasta atau jajan pasar dalam judul saya. Bukannya karena ingin aneh atau menarik.... padahal iya juga sich sedikit...hihi.....tapi yang jelas yang saya maksud camilan itu ya termasuk cake, roti dan gank lainnya itu...dan karena jenis makanan tersebut tidak bisa kita anggap sebagai makanan berat/ utama di negara kita...terutama untuk perut "wong jowo" kata anak saya, yang belum terasa kenyang kalau belum terkena nasi dan lauk lainnya dan tidak juga ada budaya dan aturan yang jelas mengenai makanan pembuka dan penutup, maka saya sebut saja semuanya termasuk dalam makanan selingan, atau istilah kerennya camilan disaat iseng.....
Buat saya sendiri membuat sebuah "camilan" adalah suatu proses yang sangat menakjubkan. Bayangkan saja dari bahan-bahan yang sederhana seperti telur, tepung dan gula, bisa tercipta beribu-ribu bahkan berjuta resep dengan berbagai macam rasa yang berbeda. Sedikit saja berinprovisasi dengan penambahan bahan baku atau cara pembuatan maka akan tercipta sebuah karya yang mampu membuat orang lain yang mencobanya merasa bahagia....
Ketertarikan saya pada dunia masak memasak dimulai saat saya menikah, pindah jauh dari orang tua dan semua yang serba instant (beli matang saja) di tanah air memaksa saya untuk belajar atau paling tidak tahu bagaimana cara memasak. Dan ketertarikan itu semakin bertambah setelah memiliki anak. Untuk anak saya tidak mau main-main, menyajikan makanan yang sehat sangat saya prioritaskan, dan itu menurut saya hanya dapat diperoleh dari dapur rumah sendiri. Dengan mengolah semua bahan baku yang ada tanpa bahan pengawet dan bahan tambahan lainnya membuat makanan lebih fresh dan sehat.
Disamping alasan-alasan diatas buat saya memasak "camilan" adalah sebuah terapy yang sehat mengusir rasa jenuh dengan kegiatan harian sebagai ibu rumah tangga. Bayangkan saja setelah seharian berkutat dengan kegiatan rumah tangga dan harus memasak menu harian biasa yang terkadang bisa membosankan juga, maka membuat "camilan" merupakan kegiatan selingan yang layak dinikmati.
Dimulai dari berburu resep masakan di internet atau di majalah, menyiapkan semua bahan yang diperlukan, kemudian mulai mencoba step by step cara membuatnya, melihat hasilnya, sampai kemudian melihat wajah ceria orang serumah yang mencobanya merupakan suatu selingan yang membahagian dan merupakan kepuasan tersendiri yang tidak dapat diukur dengan apapun.
Belum lagi keasikan lain dalam berburu alat-alat memasak...rasanya tidak kalah dengan berburu pakaian, tas, sepatu atau peralatan make up lainnya...benar-benar mampu membuat gelap mata dan menguras kantong.
Dalam memilih-milih resep pun biasanya saya hanya memilih resep yang memang menjadi favourite saya atau keluarga, jadi tidak semua resep masakan yang ada saya coba. Resep pilihan saya itu biasanya saya pilih karena "camilan" tersebut mengingatkan saya pada suatu peristiwa atau suatu kejadian dalam hidup saya, atau terkadang juga mengingatkan saya pada seseorang yang dekat dengan saya. Terkadang ada juga "camilan" pesanan dari orang-orang terkasih di rumah yang memang penggemar jenis "camilan" tertentu.
Dan jangan salah walaupun terkadang mencoba resep tidak selalu disertai senyum lebar karena ternyata resep yang kita coba tidak sesuai dengan yang diharapkan atau membuat kecewa, kekecewaan itu malah justru menimbulkan rasa penasaran tersendiri.....Rasa penasaran bagaimana menaklukkan resep tersebut....dengan mencobanya berkali-kali sampai menghasilkan rasa "camilan" yang diharapkan.
Rahasia menaklukkan resep dan semua cerita yang menyertai sebuah "camilan" inilah yang membuat sepotong "camilan" biasa menjadi jauh lebih berarti, apalagi kalau kita menyajikannya dengan rasa cinta yang mendalam untuk orang-orang terkasih.....
Maka sepotong "camilan" rasanya tidak akan pernah cukup.....
No comments:
Post a Comment