Wednesday, December 23, 2009

Suratku

Kepada anak perempuanku....


Duch kamu kok mulai berulah lagi...tahu gak sich mama capek marah-marah terus..kan sudah berkali-kali dikasih tahu kalau makan tuch jangan diemut aja, selain giginya jadi rusak makanannya gak jadi daging...
Makanya kalau bangun harus lebih pagi lagi dan siapkan semua keperluan sekolah...itukan sudah pekerjaan rutinmu, bukan mama yang sekolah tapi kamu...dan taruh semua peralatan dan keperluanmu di tempatnya lagi biar kalau diperlukan bisa gampang dicari...
Sayang, itu kan ritual kita setiap hari dan selalu saja kamu melanggarnya...Bukan kamu aja yang capek diomeli malah kadang sampai dijewer, tapi mama juga capek ngomel-ngomel hal yang sama setiap hari. Mama bener-benar heran kok kamu selalu berbuat sesuatu yang bikin mama marah.
Sayang...mama marah-marah ini sebenarnya untuk kamu juga, mama pengen yang terbaik untuk kamu, mimpi kamu mimpi mama juga..Mama pengen kamu jadi anak yang cerdas..dan gak tergantung dengan orang lain...

Dan tau gak sih kamu, kalau mama juga terkadang punya banyak masalah sendiri tanpa harus kamu tambahin lagi dengan kebandelanmu itu.... Dengan semua rutinitas sehari-hari dari bangun pagi, nyiapin keperluan sekolah kamu dan papa kamu, mesti masak apa hari ini, antar jemput sekolah, les, dan ngikutin semua kegiatan di kantor papa, kadang bikin mama bosan. Mama juga butuh waktu untuk diri sendiri, sebentar saja.... pengen bangun siang dan malas-malasan kalau liburan, jalan-jalan ke Mall sendiri atau cuma ke salon dan ngobrol sama temen-temen mama, tanpa kepikiran dengan semua pekerjaan rumah itu. Semua rutinitas itu bikin kepala mama seperti mau meledak...bikin mama gak mampu berpikir dengan jernih...Tapi pekerjaan mama ini harus mama kerjakan karena itu tanggung jawab mama sebagai orang tua kan.....
Maafkan mama juga yang suka marah-marah ke kamu tanpa sebab dan selalu berlebih-lebihan. Mungkin saat itu mama sedang sedih atau kecewa tentang sesuatu hal. Banyak masalah orang dewasa yang tidak bisa mama ceritakan ke kamu, buat mama kamu masih terlalu kecil..walaupun kita sudah berjanji untuk tidak berahasia antar kita..ada saat-saat dimana mama tidak bisa menceritakannya ke kamu, mungkin suatu hari nanti ada waktu tersendiri untuk itu setelah kamu dewasa.

Anakku.......sering kamu bertanya sayangkah mama padamu, dan mama tidak pernah menjawabnya, karena sulit untuk mama mengatakan bagaimana perasaan mama ke kamu....rasanya tidak ada satupun kata-kata yang bisa menggambarkannya...Buat mama kamulah dunia mama, pelukan tangan kecil kamu, ciuman kamu, tawa bahagia kamu tidak akan tergantikan oleh apapun. Saat mulai dari mama lihat kamu lahir kedunia sampai waktu yang kita habiskan bersama-sama saat ini semua selalu terekam dalam ingatan mama.
Apa kamu ingat waktu umurmu 2,5 th pada hari pertama kelas balletmu, kita berdua sakit perut sama-sama, kamu karena tegang menunggu dan begitu gembiranya, mama karena kesal takut kamu kecewa gurunya gak datang. Hilangnya kerlap mata dan jerit kegiranganmu berganti dengan tangisan karena gurunya tidak jadi datang dan tidak memberitahu mampu membuat mama mengamuk di ruang administrasi sekolah. Jangan tanya bagaimana hati mama, rasanya kalau bisa membalik dunia akan mama lakukan buat kamu.
Juga ingatkah kalau kamu begitu ngotot ingin menjadi yang terbaik di kelas, kamu silangkan jarimu dan mulut kecilmu terus bergumam membuat permohonan supaya tahun ini kamu yang mendapatkan sertifikat dari sekolah...anakku sayang... diam-diam mama juga ikut berdoa dan menangis untukmu...melihat wajahmu yang penuh harap dan keinginan kerasmu hati orang tua mana yang tidak akan luluh.

Sayangku...Ingatlah terus bahwa perjalananmu masih sangat panjang.....apapun yang terjadi dan apa yang kamu dapat tidak akan dapat merubah kasih sayang mama terhadapmu, dan pesan mama hanya teruslah berjuang walau kadang dalam hidup kita tidak mendapatkan semua yang kita inginkan...Terkadang mungkin kamu pikir itu tidak adil karena kamu sudah berusaha keras, tapi dari sana kamu bisa belajar untuk lebih bersabar dan menghargai kehidupan. Dan ingatlah selalu bahwa kamu tetap "little princess" mama sampai kapanpun...


Kepada Ibuku.....


Ibu....sekarang kutahu bagaimana rasanya menjadi seorang ibu...
Kejadian-kejadian masa lalu yang dulu seperti biasa saja kini kutahu maknanya...Kegalakanmu, semua omelanmu yang tiada henti yang dulu selalu membuatku ingin pergi jauh darimu kini benar-benar kurindu....

Ibuku sayang....walau apa yang terjadi diantara kita selama ini tak akan ada yang sanggup menggantikan peranmu...Semua kekuatiran dan salah paham kita yang terkadang timbul seperti hilang ketika kita bersama dan saling menyapa. Kebersamaan kita itu walau tak semulus jalan tol tak mengurangi rasa hormat dan sayangku terhadapmu.

Tahukah ibuku....Bahwa terkadang sulit untukku mengatakan dan menunjukkan rasa sayangku terhadapmu..
Kutahu.... bahwa cintamu padaku tak bersyarat tapi entah mengapa waktu yang kita lalui bersama seperti tak cukup untuk mengungkapkan semua...

Banyak kata-kata yang tak terucap, banyak hal yang ingin kusampaikan dan kutanyakan tentang makna hidup, tapi kenapa selalu saja ku tak sanggup melakukan padamu...

Ingin kuberbagi cerita tentang keberhasilanku, ingin pula membanggakan diri atau hanya sekedar bercanda tapi semua seperti menguap begitu saja...
Banyak pula cerita sedih dalam hidup dan kekuatiranku menghadapi dunia yang takut kukatakan...

Ketakutan dan keinginan untuk membahagiakanmu terasa tak pernah cukup bagiku...
Ketakutan membuatmu sedih dan menambah masalahmu membuat keberadaanmu seperti tak terjangkau...

Walaupun begitu...Kau tetap Ibuku...tempat beribu maaf kudapatkan dan kasih yang tak henti mengalir walaupun tanpa kata...


Catatan Suratku...


Sekarang kutahu mengapa ada kata-kata "Surga ada ditelapak kaki ibu"..
Karena hanya seorang ibulah yang bisa merasakan surganya...
Sejak gerakan pertama dan tendangan pertama di perut, melihat wajahnya pertama kali di dunia...
merasakan sentuhan tangannya, pelukannya dan kebahagian diwajah anaknya..itulah surgaku sesungguhnya...

Perasaan yang tidak pernah dapat digantikan oleh apapun dan digambarkan oleh siapapun...
Perasaan yang sanggup menantang dunia untuk melindungi anaknya dan juga dapat membunuh seorang ibu hanya dengan melihat kekecewaan dan kesedihan anaknya..
Rasa itu unik dan hanya dimiliki seorang ibu terhadap anaknya...Maka berbahagialah aku yang telah diberi kesempatan menjadi seorang ibu......

No comments:

Post a Comment