IBU...
Aku
lahir dari perut ibu..
(bukan kata org...memang BENARKAN !!!.... ..)
Bila dahaga, yang susukan aku.....ibu
Bila lapar, yang menyuapi aku......ibu
Bila sendirian, yang selalu di sampingku.. .ibu
Kata ibu, perkataan pertama yang aku sebut....Ibu
Bila bangun tidur, aku cari....ibu
Bila nangis, orang pertama yang datang ....ibu
Bila ingin bermanja, aku dekati....ibu
Bila ingin bersandar, aku duduk sebelah....ibu
Bila sedih, yang dapat menghiburku hanya....ibu
Bila nakal, yang memarahi aku....ibu
Bila merajuk, yang membujukku cuma....ibu
Bila melakukan kesalahan, yang paling cepat marah....ibu
Bila takut, yang menenangkan aku....ibu
Bila ingin peluk, yang aku suka peluk....ibu
Bila sedih, aku mesti telepon....ibu
Bila senang, orang pertama aku ingin beritahu.... .ibu
Bila marah.. aku suka meluahkannya pada..ibu
Bila takut, aku selalu panggil..... "ibuuuuu! "
Bila sakit, orang paling risau adalah....ibu
Bila aku ingin bepergian, orang paling sibuk juga....ibu
Bila buat masalah, yang lebih dulu memarahi aku....ibu
Bila aku ada masalah, yang paling risau.... ibu
Yang masih peluk dan cium aku sampai hari ni.. ibu
Yang selalu masak makanan kegemaranku. ...ibu
Kalau pulang ke kampung, yang selalu member bekal......ibu
Yang selalu menyimpan dan merapihkan barang-barang aku....ibu
Yang selalu berkirim surat dengan aku....ibu
Yang selalu memuji aku....ibu
Yang selalu menasihati aku....ibu
Bila ingin menikah..Orang pertama aku datangi dan minta persetujuan. ....ibu
Aku punya pasangan hidup sendiri....
Bila senang, aku cari.....pasanganku
Bila sedih, aku cari....ibu
Bila mendapat keberhasilan, aku ceritakan pada....pasanganku
Bila gagal, aku ceritakan pada....ibu
Bila bahagia, aku peluk erat.....pasanganku
Bila berduka, aku peluk erat.....ibuku
Bila ingin berlibur, aku bawa....pasanganku
Bila sibuk, aku antar anak ke rumah....ibu
Bila sambut valentine.. Aku beri hadiah pada pasanganku
Bila sambut hari ibu...aku cuma dapat ucapkan "Selamat Hari Ibu"
Selalu.. aku ingat pasanganku
Selalu.. ibu ingat aku
Setiap saat... aku akan telepon pasanganku
Entah kapan... aku ingin telepon ibu
Selalu...aku belikan hadiah untuk pasanganku
Entah kapan... aku ingin belikan hadiah untuk ibu
Renungkan:
"Kalau kau sudah selesai belajar dan berkerja....masih ingatkah kau pada ibu?
tidak banyak yang ibu inginkan... hanya dengan menyapa ibupun cukuplah".
Berderai air mata jika kita mendengarnya. .......
Tapi kalau ibu sudah tiada....... ...
IBUUUU...RINDU IBU.... RINDU SEKALI....
Berapa banyak yang sanggup menyuapi ibunya....
Berapa banyak yang sanggup mencuci muntah ibunya.....
Berapa banyak yang sanggup menggantikan alas tidur ibunya.....
Berapa banyak yang sanggup membersihkan najis ibunya......
Berapa banyak yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga ibunya.....
dan akhir sekali berapa banyak yang men-SHOLAT-kan JENAZAH...ibunya......
By : Kania ( d_kancanawati@yahoo.com)
Puisi diatas dikirim oleh seorang teman dan dimuat disebuah milist. Walaupun agak dramatis dibagian akhir dan terus terang saya kurang menyukai endingnya tapi isinya bener-benar membuat tertawa dan menangis....soalnya bener banget....
Hubungan antara ibu dan anak perempuannya ini digambarkan secara pas oleh penulisnya dan begitu nyata dalam keseharian kita. Mengingatkan kita pada tahun-tahun yang telah kita lampaui selama ini dan hubungan kita dengan ibu kita.
Ada banyak kenangan saya dan ibu saya yang sepertinya tak terlupakan. Kasih sayang beliau yang teramat dalam mungkin tak tergantikan oleh siapapun, dan makin berarti sejak saya juga menjadi ibu dari seorang gadis kecil. Kejadian-kejadian masa lampau yang sebelumnya seperti biasa saja mulai bisa saya sadari maknanya.
Beberapa kejadian yang tidak bisa saya lupakan tentang ibu saya adalah betapa galak dan suka marahnya beliau. Saya ingat dulu sewaktu duduk di bangku sekolah dasar ibu pernah sangat marah, saat itu beliau pulang dari pasar membelikan saputangan bergambar "snoopy dan hello kitty", tapi karena saya anggap itu palsu saputangan itu saya simpan saja dilemari. Terus terang pada saat itu saya juga kecewa kenapa ibu tidak membelikan saya sapu tangan seperti punya teman disekolah, yang selalu dipamer2kan disertai cerita2 ciri2 keasliannya. Ibu mungkin marah karena capek2 membeli tapi tidak dihargai, mungkin juga beliau kecewa pada diri sendiri karena hanya mampu membelikan yang palsu, karena yang asli pastinya mahal sekali dan tidak sesuai dengan budget beliau.
Kejadian berikutnya adalah saat saya tidak mampu berbohong ke tukang kredit kompor yang datang menagih hutang kerumah. Saya tahu pada saat itu usaha bapak saya sedang mundur, dan pada hari itu mungkin ibu sedang tidak pegang uang. Ibu sudah wanti2 kalau ada orang datang bilang ibu tidak ada, tapi ternyata saya lupa. Jadilah si penagih kredit sasaran kemarahan beliau dan saya dapat satu jeweran. Untungnya tukang kredit itu gak marah balik, mungkin juga dia sudah biasa menghadapi ibu2 yang seperti ini yach...bandingkan dengan debt collector jaman sekarang....wuih...jauh sekali....
Selain kegalakannya sosok ibu saya anggap sebagai pahlawan rumah tangga sejati. Bayangkan saja ditengah terpuruknya ekonomi keluarga ada saja hal yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Mulai dari berjualan jamu dan es mambo ke warung-warung, menjajakan kue kering dan tart sampai akhirnya menjadi ketua salah satu organisasi wanita telah dijalaninya. Yang jelas pada saat keuangan keluarga porak poranda karena usaha bapak bangkrut sekalipun, beliau berusaha terus agar anak2 tidak merasakannya. Kita tetap bisa sekolah tanpa menunggak, tetap mengikuti kursus2, dan tetap bisa makan 4 sehat 5 sempurna setiap hari.
Setelah anak2nya berumah tanggapun ibu biasanya adalah orang pertama yang datang dan menjadi penengah kalau ada masalah. Rasanya peran ibu memang tidak tergantikan, pasang surut kehidupan rumah tangga dihadapinya dengan baik, jarang sekali melihat beliau mengeluh. Kadang terpikir mampukah saya menjalani hari-hari saya setangguh ibu saya menjalani hari-harinyanya.... Semoga saja saya diberi ketangguhan dan kekuatan seperti ibu saya....
No comments:
Post a Comment