Saturday, August 13, 2011

Putu Mayang/ Petulo

Putu Mayang 3 warna

Beberapa lama tinggal di Srilanka membuat saya akrab dengan segala makanan lokal yang dijajakan. Dan setelah diperhatikan ternyata banyak sekali makanan lokal yang hampir sama dengan makanan di negara kita, tapi mungkin dengan penyajian yang sedikit berbeda. Contohnya saja Putu mayang atau di daerah Jawa tengah dan Jawa timur lebih dikenal dengan Petulo. Di Srilanka Putu mayang disebut dengan String Hopper yang tidak dihidangkan sebagai menu camilan atau selingan seperti di negara kita tetapi dihidangkan sebagai menu utama pada malam hari, warnanya putih kalau terbuat dari tepung beras putih atau coklat kemerahan kalau terbuat dari tepung beras merah, dan biasanya dimakan dengan cara dicelupkan pada kuah kari/ light curry yang pedas atau dicocolkan pada sejenis sambal kelapa/Pool sambol.
Karena string Hopper ini merupakan makanan yang sangat digemari dan merupakan makanan rakyat maka cetakannya pun banyak sekali dijual dengan berbagai macam variasi bentuk dan kualitas. Dan kemaren sewaktu belanja di pasar akhirnya tergoda juga untuk membeli cetakan string hopper ini, mumpung juga masih puasa bisa mempraktekkan membuat putu mayang untuk menu takjil berbuka puasa pikir saya. Setelah browsing sana-sini dan membuka-buka buku resep akhirnya ketemu juga resep putu mayang di majalah Prima Rasa. Tapi melihat cara membuatnya ternyata kok ribet sekali tidak seperti yang saya kira...Walaupun begitu semangat mencoba resep baru tetap menyala, akhirnya saya membuatnya dengan hanya setengah resep saja. Kesulitan pertama timbul pada saat mencetak, ternyata adonannya terasa berat sekali keluar dari cetakan, memerlukan tenaga yang tidak sedikit. Pikir punya pikir saya teringat cetakan Putu Mayang dirumah ibu saya yang bentuknya menghadap keatas sehingga pada saat mencetak hanya perlu menekannya dengan memakai berat tubuh jd biarpun adonannya berat tapi masih bisa di keluarkan dengan mudah, berbeda dengan cetakan yang saya beli di pasar Srilanka yang menghadap ke bawah jadi yang menjadi kekuatan adalah kedua tangan jelas adonan yang berat akan terasasemakin berat. Mungkin kesulitannya karena itu, maka kemudian saya putar otak untuk mencari resep string hopper ala Srilanka yang mungkin sudah sesuai dengan bentuk cetakannya. Resep ini kemudian saya dapatkan dari balik pembungkus tepung beras yang biasanya saya beli. Resepnya mudah dan setelah saya coba pada cetakan yang saya punya ternyata saya tidak mendapatkan kesulitan berarti dan tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra, hasil akhirnyapun sama saja dengan resep putu mayang ala Indonesia.
Cetakan string hopper
Perbedaan kedua resep itu ternyata ada pada saat pengerjaannya, pada resep ala Indonesia tepung dimasak terlebih dahulu sehingga sudah setengah matang baru dicetak, sedang pada resep ala Srilanka adonan tepung tetap mentah ketika dicetak.
Nah apapun cara dan resepnya ternyata hasil akhirnya sama saja dan saya rasa semua layak dicoba sehingga tahu kelemahan dan kelebihannya...dan yang penting rasanya enak...keluargapun senang...

Putu Mayang/ Petulo

Bahan :
- 250gr tepung beras
- 75ml air
- 425ml air mendidih (secukupnya sampai adonan kalis)
- Pewarna merah dan hijau
- Garam

Cara Membuat (versi Indonesia)
  1. Perciki tepung beras dengan 75ml air, sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga air habis dan tepung lembab.
  2. Alasi dandang dengan kain tipis, masukkan tepung beras yang sudah dilembabkan. Kukus selama 10 menit, angkat, ayak.
  3. Tuang air mendidih, aduk dengan sendok kayu sampai rata dan agak dingin. Bagi adonan menjadi 3, warnai 2 bagian dengan pewarna merah da hijau, sisanya biarkan putih, lalu uleni masing-masing bagian hingga rata.
  4. Masukkan adonan ke dalam cetakan petulo/putu mayang, tekan setakan diatas daun pisang hingga adonan keluar berbentuk mie, potong 6 cm, rapikan. Kukus dalam dandang yang sudah dialasi daun pisang sampai kue matang (10-15 menit). Angkat. Sajikan dengan kuah santan manis.
Cara Membuat (versi Srilanka) :
  1. Taruh tepung beras dan garam dalam wadah.
  2. Tuang dengan air masak biasa sedikit-sedikit sampai kalis dan rata.
  3. Bagi menjadi 3 bagian, beri warna masing-masing bagian.
  4. Masukkan dalam cetakan, tekan sampai berbentuk mie, bentuk.
  5. Kukus dalam dandang panas yang sudah dialasi daun pisang kurang lebih 10 menit.
  6. Angkat, hidangkan dengan kuah santan manis.
Dan bagi para sahabat yang tidak mempunyai cetakan putu mayang atau string hopper tetapi tetap ingin membuatnya sendiri, maka ada satu resep dari majalah sedap sekejap yang bisa juga dipakai. Resepnya gampang dipraktekkan dan dengan memakai bahan dasar Bihun.

Putu Bihun

Bahan :
- 100gr bihun
- 300ml santan dari 1/2 btr kelapa
- 50gr gula pasir
- 2lbr daun pandan
- 1/8sdt garam
- 30gr tepung ketan/ maizena
- Pewarna hijau dan merah

Cara membuat :
  1. Seduh bihun hingga mekar, angkat lalu dinginkan. Bagi menjadi 3 bagian, sisihkan.
  2. Rebus santan, pandan, garam dan gula sampai gula larut. Bagi menjadi 3 bagian.
  3. Tambahkan pewarna hijau dan merah pada masing2 larutan santan. Masukkan bihun, aduk sampai santan terserap habis.
  4. Setelah dingin taburkan tepung ketan/maizena, setiap bagian 10gr. Aduk rata.
  5. Sendok adonan kedalam cetakan kue mangkuk yang sudah diolesi minyak. Kukus selama 10 menit, angkat.
  6. Sajikan dengan kuah santan manis.

Kuah santan manis

Bahan :
- 250ml santan encer
-150gr gula merah, diiris tipis
- 1-2 sdm gula pasir
- Beberapa lembar daun pandan
- 1-2 iris jahe (bila suka)
- air

Cara Membuat :
  1. Rebus semua bahan sampai mendidih dan gula larut.
  2. Saring, didihkan lagi. Siap dihidangkan.

Catatan :
  • Pada resep ala Srilanka putu mayang harus dihidangkan fresh, artinya begitu dimasak harus langsung dihidangkan, tidak bisa disimpan karena cepat sekali menjadi kering dan patah2. Untuk itu biasanya saya campurkan tepung kanji pada adonanya dengan perbandingan 1 bagian tepung kanji : 2 bagian tepung beras.
  • Pada saat menguleni adonan terutama bila memakai resep versi Srilanka, jaga agar air tidak terlalu banyak atau sedikit. Kalau air terlalu banyak maka bentuk mie(string)-nya akan terlalu lembek dan susah berbentuk, tapi kalau terlalu sedikit maka hasil akhirnya akan terlalu keras dan gampang patah.
  • Kuah santan manis pada saat memasak bisa ditambahkan sedikit tepung maizena kalau suka kuah yang agak sedikit kental.

2 comments:

  1. Mbak Dinie, terimakasih sudah sharing. Saya ijin copas dan coba resepnya ya..... Terimakasih banyak sekali lagi.

    Afifah
    dapurnaila.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih juga sudah mampir ya mbak afifah...semoga berguna.

      Delete