Siapa sich yang gak kenal gosip… Semua orang pasti tau itu, atau paling tidak pernah merasakan dampak dari gosip. Kesel, marah, jengkel.. pasti itu yang dirasakan orang kalau kena gosip. Apalagi kalau gosip2 itu dirasa sudah sangat mengganggu privacy dan masuk ke dalam lingkungan rumah tangga kita…duh…rasanya dunia runtuh, mau membalas tidak bisa, marah apalagi, namanya juga gosip digosok ya pasti sip, dan yang jelas tak tahu darimana asal usulnya.
Baru2 ini terjadi badai setempat di rumah tangga saya, gimana gak mau kesel dan marah2, tiba2 saja dilingkungan pergaulan, saya merasa dikucilkan. Semua seperti berusaha menghindar atau bahkan berlomba mencela tanpa saya tahu apa salah saya. Tinggal di luar negri bergaul dengan sesama teman sebangsa merupakan hal yang amat berharga, jauh dari keluarga membuat keinginan bertemu dengan teman yang satu bahasa menjadi kebutuhan. Dengan kondisi ini pasti bisa dibayangkan tidak enaknya perasaan saya kalau dikucilkan. Berusaha berpikir positive dengan cara membatasi bertemu dengan teman2 satu bangsa dan menyibukkan diri dengan segala aktivitas yang saya anggap berguna seperti mengikuti berbagai kursus bahasa sampai kursus masak dan aktif disemua kegiatan sekolah anak akhirnya saya tempuh. Tapi apakah gosip itu hilang?...Hmmm..ternyata makin parah….
Tak habis pikir dengan semuanya itu..jelas suami sayalah yang tekena dampak langsungnya..Saya tumpahkan semua kekesalan dan kesalahan padanya…mulai dari marah2, cemberut, malas masak, ngomel panjang pendek…komplit semua satu paket he..
Untung saja suami tercinta sabar menghadapi saya.. paling2 dia cuma berkomentar yach mau gimana lagi namanya juga gosip…ditanggapi juga percuma toch tidak tahu siapa yang memulainya. Kalaupun kita tahu paling jawabannya juga sama namanya juga gosip khan belum tentu benar….Lagi pula satu gosip pergi pasti ada gosip yang lain lagi...
Jadi saya mesti bagaimana?...
Gosip oh gosip…tahukan kamu telah membuat hatiku sakit….
No comments:
Post a Comment